cover
Contact Name
Aan Hasanah
Contact Email
dna.mika@unsur.ac.id
Phone
+628999216842
Journal Mail Official
dna.mika@unsur.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.unsur.ac.id/dinamika/about/editorialTeam
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Dinamika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
ISSN : -     EISSN : 27158381     DOI : -
Dinamika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya is a scientific journal published by Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Magister, Universitas Suryakancana that covers various issues related to the learning of bahasa Indonesia. The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been studied in the area of Indonesian language-literature, art, and teaching.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya" : 5 Documents clear
Peningkatan Prestasi Siswa dalam Mengidentifikasi Teks Deskripsi dengan Metode Discovery Suryati Suryati
DINAMIKA Vol 2, No 2 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.92 KB) | DOI: 10.35194/jd.v2i2.984

Abstract

Tujuan Penelitian Tindakan kelas ini untuk mendeskripsikan pembelajaran kontekstual fokus Discovery dalam meningkatkan kemampuan menelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teksdeskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah).Pada siklus I ini rata-rata pencapaian siswa dalam belajar baru mencapai nilai 76.43dari 21 siswa. Tingkat ketuntasan pembelajaran di kelas hanya mencapai 66,67%, padahal standar yang dipersyaratkan adalah 85%. Hasil pengamatan yang dilakukan observer menunjukkan beberapa fakta pengelolaan pembelajaran yang belum maksimal, terutama dalam pelayanan kelompok siswa yang kurang merata. Hal ini disebabkan oleh jumlah kelompok belajar di kelas yang relatif banyak, yakni 5 kelompok.Dengan demikian, pembelajaran kompetensi dasarmenelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teksdeskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca masih belum mencapai tingkat yang diharapkan sehingga diperlukan perlakuan tindakan pada siklus II.Kata kunci: prestasi siswa, teks deskripsi, DiscoveryResearch Objectives this class action is to describe the contextual learning of Discovery's focus in improving the ability to study the structure and linguistic elements of the description text about objects (schools, tourist attractions, historic sites, or the atmosphere of local performing arts). In this first cycle, the average student achievement in learning only reached a value of 76.43 out of 21 students. The level of mastery learning in class only reaches 66.67%, whereas the required standard is 85%. The observations made by the observer show some facts of learning management that have not been maximized, especially in the uneven service of student groups. This is caused by the relatively large number of study groups in the class, which is 5 groups. Thus, learning basic competence examines the structure and linguistic elements of the text description of objects (schools, tourist attractions, historical places or the atmosphere of local art performances) that are heard and read still not reaching the level expected so that action treatment is needed in cycle II.Keywords: student achievement, description text, Discovery
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Ai Siti Hodijah
DINAMIKA Vol 2, No 2 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.195 KB) | DOI: 10.35194/jd.v2i2.985

Abstract

Permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian ini yaitu pengalaman empiris menunjukkan bahwakemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 4 Karangtengah Kabupaten Cianjur pada tahun pelajaran 2016/2017 dalam menulis karangan deskripsi, masih rendah yakni mencapai nilai rata-rata 65, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Artikel ini akan mendeskripsikan proses dan peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan memanfaatkan media lingkungan sekolah. Siswa yang dijadikan populasi penelitian yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 4 Karangtengah Cianjur berjumlah tiga kelas yakni 100 orang, sedangkan sampelnya kelas VII-A dan VII-B berjumlah 50 orang. Metode penelitian yaitu eksperimen semu, sedangkan teknik pengumpulan data yaitu tes, observasi, dan angket. Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif skala seratus dengan prangkat lunak Minitab 14 statistik uji-t. Hasil pengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan memanfaatkan lingkungan sekolah diketahui nilai rata-rata 70,31 dan setelah pembelajaran yaitu 86,40. Pembelajaran menulis karangan desripsi tanpa memanfaatkan lingkungan sekolah, sebelum pembelajaran diperoleh rata-rata 69,56 dan setelah pembelajaran diketahui nilai rata-rata 76,44. Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi antara pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekolah dengan tanpa lingkungan sekolah. Hasil pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah jauh lebih tinggi daripada tanpa memanfaatkan lingkungan sekolah.Kata kunci : kemampuan,  menulis, karangan deskripsi, lingkungan sekolah.The problem that becomes the background of this research is the empirical experience showing that the ability of Grade VII students of SMP Negeri 4 Karangtengah, Cianjur Regency in the 2016/2017 academic year in writing description essays, is still low, reaching an average value of 65, while the Minimum Mastery Criteria (KKM), namely 70. This article will describe the process and improvement of students' ability to write descriptive essays by utilizing the school environment media. Students who were used as the population of the study were eighth grade students of SMP Negeri 4 Karangtengah Cianjur, with three classes consisting of 100 people, while the sample consisted of class VII-A and VII-B totaling 50 people. The research method is quasi-experimental, while data collection techniques are tests, observations, and questionnaires. Data processing is done in a hundred scale quantitative manner with the software Minitab 14 t-test statistics. The results of data processing concluded that learning to write descriptive essays by utilizing the school environment is known to be an average value of 70.31 and after learning is 86.40. Learning to write descriptive essays without utilizing the school environment, before learning is obtained an average of 69.56 and after learning the average value of 76.44 is known. In this regard, there are significant differences in the ability of students to write descriptive essays between learning that utilizes the school environment and without the school environment. Learning outcomes by utilizing the school environment are much higher than without utilizing the school environment.Keywords: ability, writing, description essay, school environment.
Cinta Tanah Air dalam Cerita Rakyat "Pahlawan Prawatasari" Devi Kusuma Dewi
DINAMIKA Vol 2, No 2 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.091 KB) | DOI: 10.35194/jd.v2i2.987

Abstract

Artikel ini berjudul Kajian Aspek Cinta Tanah Air dalam Cerita Rakyat Pahlawan Prawatasari. Masyarakat tidak mengetahui cerita rakyat daerah seperti Pahlawan Prawatasari yang ada di Cianjur. Ini disebabkan kurangnya kepedulian dari Pemerintah Daerah dan masyarkat terhadap cerita rakyat Pahlawan Prawatasari yang seharusnya terpublikasikan sejak dulu sampai saat ini. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana aspek cinta tanah air, persiapan dan hasil pelaksanaan pengkajian aspek cinta tanah air dalam cerita rakyat Pahlawan Prawatasari. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kwantitatif. cerita rakyat Pahlawan Prawatasari  mengandung tiga aspek cinta tanah air yaitu aspek kesetiaan, aspek kepedulian, dan aspek penghargaan. Dalam cerita rakyat Pahlawan Prawatasari terdapat dapat disimpulkan  bawa cerita rakyat ini mengandung enam aspek kesetiaan, tujuh belas aspek kepedulian, dan empat aspek penghargaan.Kata kunci: Cinta tanah air, cerita rakyatThis article is titled Study of the Love Aspects of the Motherland in Prawatasari Heroes' Folklore. People do not know the local folklore like Prawatasari Heroes in Cianjur. This is due to the lack of concern from the Regional Government and the community towards Prawatasari's folklore which should have been published since then until now. The formulation of the problem of this research is how aspects of patriotism love, preparation and results of the implementation of the assessment of patriotism aspects in the Prawatasari folklore. This research uses quantitative descriptive analysis method. Prawatasari's Pahlawan folklore contains three aspects of patriotism, namely loyalty, caring, and respect. In the Prawatasari folklore there can be concluded that this folklore contains six aspects of loyalty, seventeen aspects of caring, and four aspects of appreciation.Keywords: Love the motherland, folklore 
Struktur dan Nilai Budaya Cerita Rakyat Sukabumi Selatan Usu Susilawati
DINAMIKA Vol 2, No 2 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.311 KB) | DOI: 10.35194/jd.v2i2.674

Abstract

Artikel ini akan memaparkan struktur dan nilai budaya cerita rakyat di Sukabumi Selatan. Sebagai penelitian deskriptif kualitatif, digunakan strategi multi metode dengan teknik observasi, teknik wawancara, studi pustaka, studi dokumentasi, dan teknik transkripsi lisan ke dalam tulisan. Kemudian melakukan pengkajian struktur dan nilai budaya, dan selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan ajar menyimak teks fiksi. Kesimpulan hasil kajiannya yaitu (1) Sukabumi Selatan merupakan daerah yang masih memelihara budaya leluhur beserta adat istiadatnya, (2) penceritaannya secara lisan berasal dari Suku Sunda yang mengandung banyak nilai kehidupan bagi suku pemiliknya, (3) struktur ceritanya meliputi tokoh penokohan, tema, amanat, alur, latar, gaya bahasa, dan titik pandang yang menarik untuk disimak, dan (4) nilai budaya didalamnya yakni nilai kenikmatan, nilai kehidupan, nilai kejiwaan, dan nilai kerohanian sebagai solusi  pembina karakter adiluhung bangsa. Kata kunci : cerita rakyat, struktur, nilai, dan  karakter.This article will explain the structure and cultural value of folklore in South Sukabumi. As a qualitative descriptive study, a multi-method strategy was used with observation techniques, interview techniques, literature studies, documentation studies, and oral transcription techniques into writing. Then do an assessment of the structure and cultural values, and then used as teaching material to listen to fictional texts. The conclusions of the results of the study are (1) South Sukabumi is an area that still preserves ancestral culture and customs, (2) oral narration comes from the Sundanese who contain a lot of life values for the tribe owners, (3) the structure of the story includes characterizations, themes, mandate, plot, setting, linguistic style, and interesting point of view to be listened to, and (4) the cultural values in it namely the value of enjoyment, life value, mental value, and spiritual value as solutions to build the nation's noble character.Keywords: folklore, structure, values, and characters.
Model "Experimential Learning" Berbasis Berpikir Kreatif pada Pembelajaran Menulis Teks Fantasi Popy Rakhmawati
DINAMIKA Vol 2, No 2 (2019): Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.968 KB) | DOI: 10.35194/jd.v2i2.679

Abstract

Kemampuan  menulis teks fantasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Cikembar  masih  rendah, oleh sebab itu, untuk mengatasinya  digunakan  model Experiential Learning berbasis berpikir kreatif. Model ini merupakan salah satu model pembelajaran  yang mengaktifkan peserta didik untuk membangun  pengetahuannya  dengan  melibatkan  pengalaman  yang dialami  untuk mengembangkan  potensi dan kreativitas yang  ada pada diri peserta didik. Tahap model Experiential Learning berbasis berpikir kreatif terdiri dari pengalaman kongkret, refleksi observasi, penyusunan konsep abstrak, dan aplikasi. Artikel ini akan membahas keefektifan model Experiential Learning berbasis berpikir kreatif pada pembelajaran menulis teks fantasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan bentuk desain pretest dan posttest control group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Cikembar Kabupaten Sukabumi. Setelah dilakukan penelitian dan analisis data, diketahui  terjadi perbedaan kemampuan yang signifikan peserta didik yang berada di kelas eksperimen dengan peserta didik yang berada di kelas kontrol, dengan kata lain model Experiential Learning berbasis berpikir kreatif efektif meningkatkan kemampuan menulis teks fantasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Cikembar Kabupaten Sukabumi. Kata kunci: experiential learning , kreatif, menulis, teks fantasiThe ability to write fantasy text for grade VII students of SMP Negeri 1 Cikembar is still low, therefore, to overcome it the Experiential Learning model based on creative thinking is used. This model is one of the learning models that activates students to build their knowledge by involving experiences experienced to develop the potential and creativity that exists in students. The stages of the Experiential Learning model based on creative thinking consist of concrete experiences, reflection on observations, preparation of abstract concepts, and applications. This article will discuss the effectiveness of Experiential Learning models based on creative thinking in learning to write fantasy text. The research method used was an experimental study in the form of pretest and posttest control group design. The population in this study were all grade VII students of SMP Negeri 1 Cikembar, Sukabumi Regency. After conducting research and data analysis, it is known that there are significant differences in the ability of students in the experimental class with students in the control class, in other words the Experiential Learning model based on creative thinking effectively increases the ability to write fantasy texts of VII grade students of SMP Negeri 1 Cikembar, Sukabumi Regency.Keywords: experiential learning, creative, writing, fantasy text 

Page 1 of 1 | Total Record : 5